Bersambung ke Ketika Cinta Bertasbih #3, Dari Sujud ke Sujud

Resensi singkat KCB Buku #1 (Irsan Style)
Bab 1. Senja Bertasbih di Alexandria, mengisahkan pertama kali Azzam bertemu dengan anak Duta Besar RI untuk Mesir, Eliana namanya, dalam sebuah acara yang digelar oleh Ayahnya. Azzam mendapat job membuat makanan khas Indonesia selama 6 hari. Sudah pada tahun kedua kuliahnya di Kairo, sehingga sudah berada pada pengambilan keputusan mengalihkan perhatian (fokus) pada bisnis demi menghidupi keluarganya di Indonesia.
Bab 2. Tekad berajut doa, Azzam mendapat job tambahan dari Eliana (putri pak Dubes) untuk membuat makanan khas Jogja untuk menjamu kawan bapaknya yang juga seorang Dubes RI untu Turki. Selesai acara Azzam akan diberi hadiah spesial (ciuman khas perancis), disinilah letak izzah Azzam untuk bisa menolak dan menganggap hadiah tersebut sebagai Musibah.
Bab 3. Bidadari dari Darul Qur’an, Setengah hari bersama pak Ali (sopir KBRI) yang berwibawa dan bijaksana, memecahkan permasalahan dengan Eliana dan menceritakan serta menyarankan agar memilih gadis gadis yang lebih baik dibandingkan dengan Eliana. Namanya Anna Althaunnisa, putri kiai Luthfi Hakim pemilik Pondok pesantren Darul Quran diWangen Polanharjo.
Bab 4. Cerita Furqon, bingung memilih dua gadis yang mempunyai kelebihan masing-masing. Furqon cerita telah dikejar-kejar Eliana, padahal dia sudah mengkhitbah akhwat seorang mahasiswi Kairo yang disembunyikan namanya. Azzam sadar, bahwa tidak boleh mengharapkan Eliana.
Bab 5. Meminang, Azzam meminang akhwat yang bernama Anna melalui Pamannya yang bernama Ustadz Mujab (kawan Azzam juga). Ternyata ditolak lantaran Azzam belum lulus sudah 9tahun, lagipula lebih terkenal jualan bakso dan pembuat tempe dibanding seorang mahasiswa yang berprestasi. Bertekad akan bekerja lebih keras lagi berusaha dan bekerja sehingga segera bisa menyelesaikan kuliahnya. Rindu pada Ibu dan ketiga adiknya di Indonesia.
Bab 6. Lagu-lagu Cinta, sepasang kucing sedang bermadu kasih di dekat flat Azzam. Hafez (kawan se-flat) sedang jatuh cinta pada adiknya Fadhil (Kawan lain dalam satu flat juga), namanya Cut Mala. Meminta pendapat Azzam bagaimana baiknya, padahal mejelang ujian akhir semester (dua bulan lagi). Dilain sisi, kawan Cut Mala satu flat, namanya Tiara sedang dikhitbah oleh Ustadz Zulkifli (Indonesia), padahal  Tiara sangat mencintai Fadhil Kakak Cut Mala. Minta tolon pada Cut Mala untuk minta pendapat Fadhil mengenai lamaran Zulkifli padanya.
Bab 7. SMS untuk Anna, Ustadz Mujab me-SMS Anna bagaimana tanggapan tentang Khitbahnya Furqon padanya. Mohon jawabannya. Anna belum bisa menjawab, belum sreg dan tidak bisa menolak karena tidak ada alasan yang tepat. Disisi lain Furqon sedang persiapan menjalani sidang tesisnya, dia menginap di Hotel berbintang.
Bab 8. Siang di Kampus Maydan Husein , Belajar bersama kawannya yang bernama akhi Khaled.  Dan seperti biasa belanja bahan tempe dan daging untuk bakso.
Bab 9 dan 10. Perjalanan ke Sayyeda Zainab, Kisah Azzam yang menolong tanpa pamrih bahkan berkorban dengan membayar taksi lebih mahal guna memberikan pertolongan yang tuntas (Proesional). Pasar S.Z untuk belanja bahan-bahan tempe dan daging untuk pesanan bakso. Belanja hingga sore, sehingga sudah tidak ada lagi bus yang agak kosong (karena Azzam membawa banyak barang). Akhirnya agar tidak pulang terlalu malam dia memutuskan naik taksi. Bertemu dengan akhwat yang bernama Anna dan kawannya  yang barusan dicopet diatas bus, lalu ditolong denga diberi tumpangan taksi dan kejarkan buku2 yang tertinggal di bawah jok bus. Mengenalkan diri bernama Abdullah. Anna terpesona dengan kebaikan Abdullah. Disisi lain Furqon, mendapat undangan makan malam dari seorang yang baru saja dikenalnya, Sara namanya. Tapi Furqon tidak menghadirinya. (Hal ini lah yang menyebabkan ada kasus intimidasi terhadap Furqon yang menyebabkan terkena fitnah HIV)
Bab 11. Rezeki Silaturahmi, bisa Kuliah di Mesir. Sabda Rosul SAW, “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya, hendaklah ia melakukan silaturahmi”. Beraktivitas seperti biasa, merendam kedelai, membuat bakso. Ada telpon dari Eliana, dapat job membuat masakan dihari ultah Eliana, Soto Lamongan, dua bulan lagi, sebanyak 500 porsi.
Bab 12. Rumus Keberhasilan. Furqon selalu berkalkulasi mengenai keberhasil2-nya. Bahkan sampai pada takdir pun ia mengkalkulasinya dan menghilagkan peran serta Allah dan setiap kejadian. Disisi lain Azzam kedatangan tamu seorang pemuda Mesir yang dibawa oleh Nasir (kawan satu flat), Azzam megingatkan agar jangan diajak menginap, berbahaya kita harus waspada.
Bab13. Tamu tak diundang, orang mesir yang mengaku inteligen (mabahit) mencari orang mesir yang menginap diflat ini. Padahal dia seorang perampok, tapi Azzam lebih hebat, walaupun harus ada korban yakni Fadhil pingsang berat.
Bab 14. Hari yang menegangkan, bakat manajemen-nya diuji dengan berbagai macam masalah yang bersamaan datangnya. Masalah mabahit palsu dan Fadhil yang di rumah sakit, serta masalah bisnis tempe dan baksonya yang tidak bisa ditinggalkan (diliburkan). Disisi lain Furqon terintimidasi oleh Miss Italiana (utusan Mosad Israel) berfoto telanjang bareng Miss Italiana.
Bab 15. Pesona Gadis Aceh, Cut Mala yang ditaksir oleh Hafez.
Bab 16. Insyaf, Furqon perlu orang lain membantu memecahkan permasalahan intimidasi ini. Pergi ke Ustadz Mujab dan disarankan ke Dubes RI dan ke Mabahit.
Bab 17. Pertemuan yang Menggetarkan, Sepekan kemudian masalah selesai dangan perjanjian bayar-bayaran. Uang 1000 pound dan mobil FIAT untuk Kolonel, fix. Hafez ketemu dengan Cut Mala ketika Cut Mala menjenguk kakaknya yang sudah berada di flat.
Bab 18. Air Mata Cinta, Cut Mala menyampaikan amanah yang diberikan oleh Tiara kepada kakaknya, Fadhil. Fadhil menyarankan agar istikharah dan seakan tiada perasaan cinta apa2 pada diri Fadhil terhadap Tiara.
Bab 19. Surat dari Indonesia, Hafes mengungsi untuk fokus pada ujian bulan depan, agar tidak selalu ingat pada cut Mala. Malam hari Azzam mau istirahat, dia mendelegasikan tugas membuat tempe dan bakso kepada ketiga pegawainya yang tidak lain adalah kawan-kawannya. Azzam mendapatkan surat dari Indonesia, isinya ketiga adiknya sudah berhasil dan sudah bekerja lumayan bisa menghidupi  kebutuhan sehari2, jadi Azzam diminta konsentrasi pada kuliahnya dan segera lulus kuliah. Azzam sujud syukur. Azzam berharap mimpi ketemu dengan keluarganya, dan memang mimpi hingga terbangun untuk segera mendirikan qiyamul lail.
Bab 20.Bintang yang bersinar terang, Acara seminar yang memoderatori Anna (sebagai pengganti). Kaidah Itsar, Al itsar bil qurbi makruuhun wa fi ghairiha mahbuubun. Artinya : Mendahulukan orang lain dalam hal mendekatkan diri pada Allah, atau itsar dalam beribadah, itu hukumnya makruh. Adapun itsar pada selain ibadah itu dianjurkan. Dalam ibadah yang dianjurkan dan disunnahkan adalah fastabiqul khairat mendapatkan ang paling afdhal. Maka mengutamakan orang lain sangat tidak dianjurkan alias makruh.
Contohnya, Jika seseorang hanya memiliki air wudhu yang hanya cukup untuk dirinya sendiri, maka ia tidak boleh memberikan air itu pada orang lain. Kecuali air itu untuk diminum, maka berikan untuk diminum terlebih dahulu.
Contoh lain, tentang menikah.
Bab 21. Ratapan Hati, Furqon lulus ujian tesisnya, Lalu adakan syukuran dan Azzam hadir pada acara tersebut. Azzam bersyukur bisa termotivasi kembali setelah silaturahim kerumah Furqon, gairah berprestasinya muncul dan menguat kembali.
Sisi lain, Tiara sudah menerima lamaran Zulkifli atas saran Fadhil walau dengan perasaan berat hati.
Bab 22. Rasa Optimis, Furqon segera ke Indonesia dan akan segera melamar Anna ke orangtuanya langsung. Ia mengkalkulasi rasionya, bahwa takdir itu juga bisa dikalkulasi tanpa campur tangan dari Allah SWT, asal kita sudah cukup membuat syarat-syaratnya untuk takdir kita itu. Jadi Furqon meniadakan keputusan dari Allah SWT, ia takabur.
Furqo juga suka mengkalkulasi tentang takdir kematian, kelulusan, pernikahan dengan kalkulasi sebab akibat  tanpa mengedepankan keputusan hanya dari Allah.
Bab 23. Periksa Darah, Furqon divonis terkena AIDS. Ia sadar bahwa kalkulasi2 dan prediksi2 selama ini salah dan sirna tak terpikirkan lagi. Manusia tak bisa sombong menentukan takdirnya.
Bab 24. Pasrah, Azzam dan kawan2 satu flat ujian akhir, Azzam lulus. Foto2 Furqon ternyata telah beredah di internet.
Bab 25. Langit seolah runtuh, Furqon dinyatakan positif terkena HIV. Furqon menangis menganggap Allah tidak adil, kalap dst. Saat itu juga ada sms dari ustadz Mujab bahwa Anna telah menerima piangannya. Kolonel membuatkan data palsu, sehingga Furqon bisa pulang ke Indonesia dengan syarat tidak mengatakan kpd siapapun tentang HIV nya dan tidak menularkan kepada siapapun, clear.
Bab 26. Kabar Gembira, Azzam segera pulang ke Indonesia namun dia ingat harus mengerjakan jobnya membuat soto lamongan pesana Eliana pada ULTAHnya. Hasilnya untuk beli tiket dan uang saku di Indonesia.
Bab 27. Resep Cinta Ibnu Athaillah, La yukhriju asy syahwata illa khaufun muz’ijun aw syauqun muqliqun. Artinya Tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaa pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana.
Bab 28. Sepucuk Surat dihari pengahbisan, surat tantangan terakhir dari Tiara buat Fadhil. Fadhil tetap lebih mencintai Allah daripada harus berkhianat kepada Saudara sendiri dan malangga syariat Allah.
Bab 29. Tangis Sang Pengantin, Baca halaman 445 surat balasan dari Fadhil untuk Tiara.
Bab 30. Bunga-bunga Harapan, Hafez minta segera disampaikan ke Fadhil terkait cinanya kepada adik adhil melalui Azzam. Azzam akan menyampaikan setelah di Indonesia. Azzam terbang ke Indonesia satu pesawat dengan Eliana. (ada KCB #3 Dari Sujud ke Sujud).