SD ISLAM TERPADU (SDIT)

Oleh : Ahmad Nur Irsan Finazli

MENJAMURNYA sekolah-sekolah yang berlabel sekolah unggulan, sebenarnya sangat membanggakan bagi kita selaku warga Banua. Bagaimana tidak, ini menandakan bahwa gaung pentingnya sebuah sekolah yang berbasis futuristic sangat disambut antusias oleh para pelaku pendidikan. Ada yang menamakan diri sebagai sekolah aksel alias akselerasi -percepatan-, sekolah full-day school, boarding school, atau yang sedang naik daun sekitar sepuluh tahun terakhir ini adalah sekolah Islam Terpadu. Khushushon di Banua tercinta, yang disebutkan terakhir ini, baru memasuki tahun kelima. SDIT Ukhuwah di Banjarmasin dan SDIT Robbani di Banjarbaru.
Berbicara mengenai pendidikan, dapat dipastikan tidak akan ada habisnya, berkembang terus sampai kiamat. Bolehlah kita memproklamirkan diri sebagai sekolah unggulan atau terpadu, tapi ingat harus betul-betul dipersiapkan secara matang uga rampe-nya. Jangan sampai terkesan me too saja, bahkan dengan embel-embel karena di Jawa ada ya di Banua kita juga harus ada. Nah itu yang disebut sebagai me too –ulun jua-.
Salah satu uga rampe persiapannya adalah staf pengajar yang mumpuni, standar aksel atau unggulan. Bagaimana bisa mengajar kelas unggulan, lha wong gurunya saja belum paham apa itu kelas unggulan. Lain lagi yang perlu diperiapkan adalah sarana dan prasarana yang memadai, jangan seperti kandang ayam yang hanya asal ditingkat saja kandangnya, tertutup atau diisolasi dari dunia luar alias asal dikarantinakan. Belum lagi cara merekrut calon siswanya, pembiayaan pendidikannya, dan lain sebagainya.
Pada tulisan ini, yang saya tekankan terkait seleksi calon siswa. Keseringan dari masyarakat Banua, mempercayai betul apa yang disebut sebagai Intelectual Quotient atau IQ, yang sepertinya menjadi acuan utama dari sekolah berbasis unggulan. Tetapi perlu diingat, bahwa IQ bukanlah segala-galanya untuk meramalkan kesuksesan individu kedepannya, entah saat treatment berlangsung ataupun masa depan pasca sekolah di sekolah unggulan. Karena IQ hanya menyumbang sepuluh persen saja dari keberhasilan individu dimasa depannya.
Betapa banyak individu yang cerdas pikirannya, tapi naïf sekali dengan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Mengakhiri karirnya dengan berpindah-pindah profesi oleh sebab diPHK oleh perusahaan atau PHK oleh diri sendiri, karena sebab yang sangat sepele, yakni tidak taat standar perusahaan, dia lebih suka taat dengan standar sendiri yang menurutnya lebih baik. Padahal perlu diingat, individu tadi berada pada perusahaan yang ada aturan bakunya, bukan aturan semau udelnya sendiri.
SDIT adalah salah satu sekolah dasar yang bisa dibilang mewakili sekolah unggulan yang sekarang ini mulai diminati masyarakat. SD singkatan dari sekolah dasar, sedang IT kependekan dari Isalam terpadu. Mereka sama dengan SD sebagaimana yang ada saat ini, baik negeri maupun swasta. Hanya saja menerapkan pendidikan Islam yang terpadu didalam sistem pengajarannya, artinya bagi siswa SDIT mereka sudah diajari sekaligus ajaran Islam dalam keseharian, mulai dari perilaku sampai pada fikrah dan pengamalan atau penerapan langsung ajaran Islam.
Fungsi guru adalah sebagai trainer, yang pada kelas-kelas awal, seorang guru dituntut untuk tidak mengajar secara teks book tapi diluar kepala alias menguasai penuh bahan materi yang akan diajarkan. Guru disini dituntut betul untuk menjadi teladan, oleh karena itu guru tersebut berkantor di kelas ajarnya, artinya dari mulai masuk sampai akhir pelajaran, guru bersama siswa secara terus-menerus dan intensif. Guru makan, minum, duduk, berdiri, berjalan, berbicara, menyikapi masalah-bersikap-, dan lain-lain, ya di kelas ajarnya.
Bahkan dengan bahasa yang agak ekstrim, bagi siswa SDIT tidak perlu lagi kursus atau privat bahasa Arab, Inggris, membaca Qur’an diluar sekolah. Karena di SDIT semua telah diajarkan. Bayangkan saja, waktu sekolah mereka adalah full-day school, muali jam 07.45 sampai dengan 16.00 WITA atau waktu sholat Asar. Mereka benar-benar digodog secara penuh dalam sistem yang terpadu Islami.
Siswa tidak hanya dijarkan mata pelajaran secara biasa-biasa saja, tetapi dikemas dalam bentuk training seharian, penuh dengan game-game terkait mata ajarnya. Bahkan selalu ada yel-yel sebagai pemelihara semangat. Coba saja Sampeyan datangi SDIT yang ada di Banjarmasin maupun Banjarbaru, hampir setiap lima belas menit terdengar suara pekikan yel-yel penggelora semangat.
Coba Sampeyan renungkan tulisan di atas, untuk bisa melalui sebuah proses belajar mengajar di sekolah unggulan sangat diperlukan sebuah energi extra, baik bagi guru ataupun siswanya. Artinya, dalam rekrutmen calon civitas akademika sekolah unggulan harus menjadi perhatian serius bagi pengelolanya. Maka, tes seleksi penerimaan calon siswa sekolah unggulan baik itu SDIT atau yang lain, sangat diperlukan guna mendapatkan pencitraan diri pada masing-masing individu atau anak calon peserta didik. Dalam pelaksanaan tes ini, sebaiknya menggunakan pola perpaduan atau kolaborasi antara keilmuan psikologi dan pengampu standar syarat calon siswa Islam Terpadu, dalam hal ini SDIT.
Selaku tim psikologi, yang tidak ingin ‘kecolongan’ anak-anak yang kurang pas untuk masuk di standar sekolah Islam terpadu. Sebaiknya mereka yang berkecimpung didalamnya bisa mengajak lembaga psikologi untuk berpartisipasi dalam proses ‘pencitraan’ keadaan diri calon siswa. Yaah, agar lebih optimal hasil jaringnya.
Nah, tools atau alat ungkap yang digunakan pun tidak boleh sembarangan. Kami menyarankan bahwa tools nantinya, memang bisa mengungkap keadaan citra diri si anak, ya paling tidak estimasinya mendekati keadaan sebenarnya saat ini atau saat dikenakan tes guna memprediksi keberhasilan masa depannya mampu dididik sistem Islam Terpadu. Psikologi diberi tugas mengungkap kejiwaan anak, mulai dari intelektual, kepribadian, motorik halusnya, dan sampai pada pola kerja dan komunikasi dari si anak yang berangkutan. Kemandirian dan jiwa keagamaan bisa di ungkap oleh tim pengampu sekolah unggulan.
Dan tak lupa, orang tua dari si anak calon siswa tadi di interview guna me-cross cheque hasil tes dari anaknya. Pola asuh, sikap terhadap pendidikan anak, tipe mendidik bisa di ungkap dari interview dengan orang tuanya. Nah, dari kolaborasi ini bisa kita beri skor dengan kisaran angka tertentu yang nantinya akan kita akumulasikan sehingga muncul sebuah sekor kumulatif yang bisa mencitra diri anak tadi, sebagai bahan otodiskusi acuan cocok-tidaknya anak dididik pada sekolah unggulan, dalam hal ini Islam Terpadu. Bangkit bersama membangun Banua adil sejahtera.***

30 responses to “SD ISLAM TERPADU (SDIT)

  1. assalamu’alaikum, salut buat tulisannya, teruskankan perjuangan!^^^^^^^

    ***Oke..kita teruskan perjuangan bersama… Makasih dah visit.

  2. Saatnya islam menjadi mercusuar peradaban.
    negri ini sdh 63 tahun merdeka secara simbolis, semoga di tahun ke 63 itu Allah berkenan menyempurnakan nikmat kemenangan sebagaimana Allah menyempurnakan islam bagi kaum mu’min pada saat haji wada’ (Saat itu Rasulullah pun berumur 63 tahun)..
    100 thn kebangkitan nasional, salah satu indikasinya adalah bangkitnya dunia pendidikan..
    SDIT anungrah Allah bagi dunia pendidikan Kalimantan selatan.
    Allaahuakbar!

  3. Assalamu’alaikum
    Adakah contoh2 yel-yel untuk anak SD/SMP yag biasa digunakan untuk di outdoor. Kalo ada saya minta, syukur2 bisa banyak. Terima kasih.
    Wassalam.

  4. Oh ya … mudah-mudahan dikelola oleh yang paham pendidikan, bukan oleh mereka yang tidak berani berprofesi seuai pendidikan (gagal diprofesinya), lalu … mengelola pendidikan (dan merasa paling hebat di pendidikan). Lalu … hancurlah pendidikan Indonesia, hancurlah pendidikan Islam —seperti kecenderungan pengelolaan pendidikan Indonesia sekarang.

    ***Ya, memang harus pede-lah mereka yang berpendidikan sbg Pendidik atau bergelar Master dst, untuk bisa mau menekuni dan berjuang memajukan pendidikan Indonesia khususnya Kalsel. Bagi yang bukan berlatarbelakang pendidikan sbg pendidik tapi saat ini menekuni bidang pendidikan, ya segeralah benyak menimba ilmu dan belajar terus untuk bisa disebut sebagai pendidik yang hakiki. Semoga Pendidikan Indonesia jaya, Harapan Itu Masih Ada. Allahu Akbarr…***

  5. ass’kum…
    semoga sekolah-sekolah tersebut menghasilkan generasi muda yang berilmu, beriman dan bertekhnologi yang kelak menjadi pemimpin bangsa yang tangguh, amien …

    salam
    daffa.

  6. assalamualaium…bang irsan sya tertarik terhadap konsep pendidikan DS IT yang anda kembangkan yang saya tanyakan bagaimana konsep awal membentuk SD it dan pendiriannya, terimakasih

  7. assalamu’alaikum wr.wb.
    mas afwan, saya sangat senang dengan kemajuan dunia pendidikan anak-anak muslim dengan adanya SDIT atau SD Islam Plus dengan berbagai metode kurikulum yang baru, ada beberapa hal yang terkadang saya lihat dilingkungan sekitar tentang keterkaitan latar belakang para guru atau pendiri yang mana mereka para guru aktif di organisasi gerakan dakwah bagaimana mereka memisahkan antara simbol organisasi dengan sekolah, yang terkadang orang lihat bahwa itu adalah sekolahan kelompok tertentu,
    Wassalam

    ***‘Alaikumussalam.wr.wb
    SDIT atau SD Plus, memang didirikan dengan bervisi menjadi SD IT yang menjadikan anak didiknya menjadi aktivis dakwah (Islamnya sepanjang masa, tidak hanya saat di Sekolah saja). Artinya, yang sekolah di SDIT- Universitas IT nantinya memang menjadikan Islam sebagai pedoman hidup yang diamalkan dan disebarluaskan (Dakwah).
    Untuk mendidik menjadi aktivis, tentu saja akan linier saja jika yang mendidik kudu seorang aktivis gerakan dakwah.
    Ketika di Sekolah mereka profesional aja kok, insyaALLAH mereka (guru/ Ustadz)dibina juga untuk profesional.
    Mereka yang berada di Sekolah IT (JSIT=Jaringan Sekolah Islam Terpadu) haruslah all out di sekolah. InsyaALLAH hasilnya Mantap…
    Jazakallahu khairan katsiran atas perhatian dan pertanyaannya.
    Wassalamu.

  8. ass.Wr.Wb. mas minta info nya dong bagaimana perdaftaran syarat 2 untuk mendaftar di SD IT rabbani , posisi nya dimana mas. tks

    ***‘Alaikumusslam.wr.wb
    Pendaftaran Siswa Baru Syaratnya….lulus TK, mendaftar ke Kantor SDIT Robbani pada hari kerja, bawa ijazah TK-nya. Dan bersedia diTES KEMANDIRIAN dan PSIKOTES.
    Pendaftaran Pindahan, syaratnya : Datang ke Kantor SDIT Robbani pada hari kerja, bawa raport terakhir dan bukti surat pindah dari sekolah sebelumnya…. Dan bersedia diTES KEMANDIRIAN dan PSIKOTES. juga tergantung jatah kursi SDIT ada yang kosong atau tidak.
    SDIT ROBBANI, alamat: Jalan Nusantara 1 (Jl.A.Yani KM 33 Loktabat Selatan, belakang BPK RI atau tepat dibelakang KOBEXINDO Tractor)……
    atau telpon ke SDIT Robbani, Ibu SUPIATUN S.Pd 0511-7520781 (kepsek) atau wakil Kepsek SDIT Bp.Lamise 081355376907. Bilang aja dapat info dari Irsan Finazli (Sekretaris Yayasan)

    Silakan datang….

  9. BINGUNG CARI HADIS ??
    NGGAK BISA BAHASA ARAB ??
    NGGAK PUNYA / MALAS BUKA KITAB HADIS YG TEBEL 2X ??
    BUKA AJA CD HADIS KITAB 9 IMAM

    CARA BARU DAN MUDAH
    MENELUSURI PULUHAN RIBU HADIS RASULULLAH SAW

    Sekedar berbagi info terobosan hebat dan spektakuler dalam dakwah Islam di Indonesia. CD Hadis Kitab 9 Imam terlengkap dan Pertama di Indonesia. InsyaAllah CD ini dapat menjadi panduan sangat penting bagi:
    Siswa, Mahasiswa, Tholibul Ilmu, Guru/Dosen, Da`i dan Aktifis Dakwah, Penulis dan Editor, Sekolah/Madrasah, Yayasan Islam, Penerbit Buku Islam, Orang Umum sekali pun.

    Memuat lebih dari 62.000 hadis + Terjemahnya yang diambil dari kitab-kitab hadis Imam Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Malik, Tirmizi, Ibnu Majah, dan Darimi.
    Dilengkapi dengan Rawi hadis dan identitas perawi hadis, Skema/bagan jalur sanad, Indeks hadis, Biografi 9 Imam hadis, Tuntunan Ilmu hadis, Takhrij dan Komparasi Hadis, Dapat mencari hadis sesuai dengan kata (metode searching), tema, ataupun bab.
    Kitab-Kitab Hadits bernilai JUTAAN RUPIAH, kini hadir dengan format CD.
    HANYA Rp. 150.000 (Belum termasuk ongkos kirim)
    Klik di http://www.tokonahel.co.cc atau http://www.hadis9imam.blogspot.com

    SEGERA HUBUNGI:
    08122 791 8500

    PERHATIAN!
    Gratis 1 (satu), jika setiap pembelian 10 CD

  10. wah jadi pingin nich tahu banyak, banyak tahu tentang islam terpadu. dan bagaimana sich mengelolalanya?? maturnuwun atas jawabannya

  11. SDIT memang lagi ngetren….
    Berharap wajah wajah generasi penerus kelak punya “nilai” yang lebih baik dari pada para penerus sebelumnya.
    Untuk rekrutmen, saya agak menyayangkan akan pengkotak-kotakan siswa n siswi….
    Mengapa sekolah dengan konsep baik dan tujuan out put baik pasti mahal harganya dan tentu saja seolah-olah hanya kalangan punya yang boleh menikmatinya.
    Untuk rekrutmen guru….
    Saya sangat setuju….
    Semua guru harusnya benar2 disiapkan dan dipilih dengan baik, agar kelak bisa mengajar dengan baik pula dan ini sangat diperlukan tes-tes yang berhubungan dengan pekerjaannya yang mengharuskan kesabaran, ketelitian, keuletan, cinta kasih dan kerja keras juga tidak matrealistis (hal ini sangat penting, karena jika sudah uang yang dicari atau lebih mementingkan hak dari pada kewajibannya maka semuanya pasti sia-sia dan tak bernilai lagi)…..

  12. Assalamu’alaikum, ibu Dahlia.

    Kalo swasta memang sedikit mahal, wajar bu. karena SDIT (swasta) membiayai sendiri. InsyaALLAH kualitas oke…!!! Sebenarnya tidak mahal kok, sesuai dengan yang didapatkan dan dihasilkan nya, insyaALLAH.

    Siswa OKE, Guru juga tentu harus OKE. Sepakat.
    Terimakasih banyak Bu Dahlia.

    SDIT memperbanyak barisan untuk menjadi Da’i dan da’iyah… sebagai genersai robbani. yang mencitakan Syurga Firdaus… amiin

  13. Assalamu’alaikum, intinya psikologinya penting nggih? 🙂
    Klo di jogja sendiri, jk qta ada tes penjajagan pasti dipanggil oleh diknas. Qta tdk ada tes psikologi, smua berhak ditrima, karena Salman sendiri terkenal ngopeni anak yg bermasalah, byk pindahan anak yg bermasalah, di Salman baik2 saja..
    Kita slalu menolak siswa karena daya tampung yg sdh penuh, 3 kelas sementara yg mendaftar lbh..
    Itupub dipersulit diknas ijinnya karena SD Negri byk yg kosong.. Pemerintah jogja byk yg tdk senang dg sekolah IT..
    Selain SDM jg berkualitas, pembelajaran beda dg SD Negri.. Shg byk yg ingin menjatuhknnya.. Berjuang..
    Btw, bs diberikn perqngkat psikologi utk wacana. Jzklh 🙂

  14. ‘Alaikumussalam.wr.wb..
    Ustadzah Medina, sekira kita punya hujjah… ya dijawab saja.
    toh psikotes itu bukan untuk membatasi atau menolak calon siswa yg berminat masuk SDIT,… tapi justru untuk memberikan gambaran sebenarnya mengenai kondisi calon siswa yang sebenar-benarnya. Dengan harapan dan tujuan agar supaya SISWA MENERIMA PENDIDIKAN YANG SESUAI dengan kebutuhannya.
    Ya sabar aja, dan buktikan bahwa SDIT adalah sekolah yang bermutu untuk mencetak manusia berkarakter da’i. mencetak generasi robbani…!!!
    Menurut saya, jika sikap negatif siapa pun mengenai SDIT.. maka JAWABLAH DENGAN AMAL… ya jawab dengan AMAL NYATA…
    ALLAHU AKBAR.

    • mas alamsyah,…
      tentu proses itu sangat penting. tentu kita juga tidak boleh mengabaikan input yang baik juga. setahun ini sudah kita mulai screening di TKIT sehingga mereka memang dipersiapkan masuk ke SDIT lalu SMPIT, kemudian SMA/SMK IT dst….
      terimakasih masukannya

  15. Mas Irsan..Minta saran nih…setelah lulus SDIT bagusnya lanjutkan kemana untuk tingkat SMP ? (khususnya daerah Banjarbaru) sehingga “pendidikan keislamannya” tidak luntur dan yang saya harapkan menjadi lebih baik.tks

    • mas Herysis, yang baik…
      sebaiknya masukkan di SMPIT, nah Yayasan Generasi Robbani sedang persiapan… insyaallah sedang kita godog utk mendirikannya, saya pun berharap begitu meluluskan, mereka semua bisa kita sambung ke SMPIT Robbani. mohon dukungannya agar terealisasi. dan mohon dibantu mendorong orangtua/wali siswa yang lain utk bisa mendukungnya juga.
      Kira-kira bagaimana respon ortu/wali ya jika kita mendirikan SMPIT tahun depan? makasih

      • Saya pribadi sangat setuju jika SDIT Robbani akan mendirikan SMPIT, saat ini banyak ortu/wali murid khususnya yang putra-putrinya duduk di kelas 5 banyak yang “galau” (pinjem dulu istilah anak muda) mengingat di Banjarbaru belum ada SMPIT yang representatif (menurut saya..), Saya dengar SMPIT Ukhuwah bagus tetapi terlalu jauh kalau harus ke Banjarmasin. Apabila masuk ke SMP umum jelas porsi pendidikan islamnya jauh lebih sedikit, masuk SMPIT yang ada kualitasnya masih tanda tanya.. (bagi saya). Saya yakin tidak hanya saya seorang yang setuju jika Yayasan Generasi Robbani akan mendirikan SMPIT…oleh karena itu ” Ayo para ortu SDIT Robbani kita dukung Yayasan Generasi Robbani untuk mendirikan SMPIT Robbani”. tks

      • yayaya… gogogo…. semoga segera tahun depan.
        amiin ya robbal’alamiin.
        jazakumullah pak herysis….

Tinggalkan Balasan ke herysis Batalkan balasan